Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri kembali menggelar seminar internasional pada Rabu (09/10/2023). Bertajuk “Peran Filsafat dalam Melejitkan Intuisi Beragama di Era Kecerdasan Artifisial”, seminar ini diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh para sivitas akademika dari berbagai kalangan.
Empat narasumber utama dihadirkan baik secara langsung di Auditorium Perpustakaan IAIN Kediri maupun melalui Zoom Meeting dan ditayangkan secara live melalui kanal YouTube FUDA IAIN Kediri. Narasumber yang hadir secara langsung yakni Guru Besar Filsafat UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Bambang Q. Anees serta Guru Besar Pemikiran Islam IAIN Kediri Prof. Moh. Asror Yusuf.
Sementara itu, dua narasumber lain, Prof. Etin Anwar yang merupakan professor di bidang Studi Agama dari Hobart and William Smith Colleges New York dan Assoc. Prof. Mehmet Ozay dari ISTAC, IIUM Kuala Lumpur Malaysia hadir secara daring melalui Zoom Meeting.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri, Halil Thahir, menyampaikan bahwa penyelenggaraan seminar internasional bertema filsafat ini juga untuk menyongsong program studi baru Aqidah Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri yang akan memulai perkuliahan perdana pada tahun akademik 2023/2024.
Sementara itu, Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, menyatakan bahwa pembahasan artificial intelligence (AI) di bidang filsafat dan agama juga menjadi perhatian yang cukup menarik. Menurut beliau, pendidik juga harus dapat memahami dan menguasai AI di era saat ini. Untuk itulah, kata Wahidul Anam, menjadi penting bagi prodi baru ini untuk dapat menjawab tantangan yang dibawa oleh AI dalam pembelajaran Islam.
“Kalau bisa seminar ini dapat menghasilkan artikel-artikel hasil kajian dari narasumber dan kita dapat menyikapi bagaimana AI yang sudah masuk ke ranah agama, apa yang harus kita lakukan dan bagaimana sikap kita sebagai kaum intelektual, cendekiawan ini dapat menjawab tantangan kecerdasan buatan,” harap Wahidul Anam.