Fuda Newsroom – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) IAIN Kediri kembali menggelar diskusi bulanan untuk yang ketiga kalinya, Senin (6/5/2024) di Musala lantai 1. Adapun tema yang dibahas yaitu “Antropologi Sakral : Jawa Islam”. Tema tersebut sekaligus menjadi judul buku yang ditulis oleh Dimyati Huda.
“Memahami relasi Jawa Islam dalam kehidupan masyarakat di lapangan tidak bisa parsial. Butuh banyak pendekatan dan perspektif agar tidak mudah melakukan justifikasi,” papar Dimyati ketika memulai presentasi.
Ia menjelaskan temuan menarik dari hasil penelitian yang dilakukan adalah masyarakat yang mendatangi paranormal terdiri dari beragam latarbelakang dan profesi mulai dari santri modern, santri tradisional hingga santri abangan.
“Setidaknya hal itu menunjukkan paranormal punya magnet tersendiri yang secara kebudayaan memang menempati posisi yang tidak sembarangan. Sebagaimana banyak temuan peneliti antropologi dari dalam maupun luar negeri tentang karakteristik masyarakat Jawa,” katanya.
Narasumber pembahas, Moch Muwafiqillah menuturkan untuk memahami relegiusitas masyarakat Jawa yang beragama Islam maka tidak bisa dipisahkan dari simbol, budaya dan tokoh-tokoh. “Memang akan ada tarik ulur antara nilai Jawa dan Islam, tapi selama ini kita tahu tokoh semacam Walisongo berhasil mencari jalan tengah,”ujarnya.
Seperti diketahui, diskusi bulanan kali ini cukup antusias dihadiri sebanyak 50 dosen. Usai presentasi, muncul sejumlah pertanyaan dan catatan sebagai tanggapan presentasi dari narasumber utama dan narasumber pembahas.
Sumber : Humas Fak. Ushuluddin dan Dakwah
Kontributor : Lukman Hakim
Editor : Fuat Hasan