PERINGATI HARLAH KE-15, PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR IAIN KEDIRI GELAR WORKSHOP AL-QURAN BIT TAGHANNI

FUDA Newsroom – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) IAIN Kediri menggelar acara Workshop Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Membaca Al-Quran Bit Taghanni dalam rangka memperingati HARLAH Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) ke-15 pada Senin (27/05/2024) di Gedung Aula Rektorat Lantai 4 IAIN Kediri.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Ketua Kaprodi IAT dan acara ini secara resmi dibuka oleh H. A. Halil Thahir selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.

Ketua prodi Ilmu Alquran dan Tafsir menyampaikan bahwasanya di usianya yang ke-15, program studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir dapat senantiasa memberikan manfaat kepada masyarakatdan bangsa Indonesia tercinta ini.

“Alhamdulilah akreditasi prodi IAT sudah unggul, semoga bisa dipertahankan. Mohon dukungannya dari seluruh dosen dan mahasiswa agar kita bisa meningkatkan kemampuan yang dimiliki khususnya yang berhubungan dengan prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir,” imbuhnya.

Sementara itu, Dekan H. A. Halil Thahir dalam sambutan sekaligus pembukaan acara menyampaikan doa terbaik untuk prodi IAT.

“Kita tentunya bersyukur kepada Allah Swt salah satu program studi unggul yang ada di Institut Agama Islam Negeri Kediri adalah prodil Ilmu Al-Quran dan Tafsir dan ini prodi yang pertama yang kemudian diikuti prodi lain, yakni prodi PAI dan Pascasarjana,” paparnya.

“Saya sangat senang dan kita mengapresiasi jerih payah panitia, kaprodi dan semuanya untuk mengadakan harlah di pagi hari ini. Dalam rangkaian banyak acara ada pelatihan workshop Al Quran Bit Taghanni yang menghadirkan pakar yang luar biasa dan saya berharap anak-anakku semuanya yang hadir disini betul betul menggunakan waktu yang sangat berharga ini untuk mengikuti kegiatan ini. Mudah-mudahan IAT semakin hari, tahun tambah maju dan unggul , memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi umat,” harapnya.

Narasumber pertama pada kegiatan ini, Mohammad Ghufron, menyampaikan materi teoritis terkait membaca Al Quran dengan Taghanni. Dalam paparannya, beliau juga membahas pentingnya ilmu tajwid.

“Betapa pentingnya ilmu tajwid itu adalah untuk memelihara bacaan Al Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan dari kesalahan membaca. Dalam firman Allah, kita diperintahkan untuk membaca Al Quran dengan pelan-pelan, jadi yang dibaca itu sesuai dengan tajwidnya sesuai dengan maqom-maqom sifat dan agama hurufnya dan seterusnya. Kemudian hukum dari mempelajari ilmu tajwid walaupun sifatnya teori tapi sudah merupakan kewajiban. Kalau hanya belajar teorinya itu adalah target upaya kita semua,” jelasnya.

“Kemudian hukumnya ketika mempraktikkan membaca Al-Quran dengan tajwid adalah fardhu ain. Jadi setiap individu membaca Al Quran hukumnya fardhu ain. Jika terjadi kesalahan apalagi disengaja kalau menurut Allah akan dikurangi pahalanya, tapi di dalam jazariyah disebutkan barang siapa yang membaca Al-Quran tanpa dengan perdebatan ilmu tajwid maka akan berdosa. Bagi setiap orang yang membaca Al Quran tidak bisa ditawar,” tambahnya.

Sementara itu narasumber kedua Siti Qoni’atun menggarisbawahi Bit Taghanni, bahwasanya istilah Taghanni itu mempunyai beberapa pengertian, yang pertama diartikan diri mengikutkan membacakan Al Quran, kemudian ada beberapa ulama memberikan arti Taghanni itu berarti membaguskan, memperbagus bacaan.

‘’Ada tiga hal yang harus dipenuhi untuk menjadi pembaca qiroah yang baik, yang potensial, pertama ngajinya harus yang bagus, bertajwid. Kedua memahami mengenai fashohah, bagaimana cara membaca dengan berfashohah, tajwid kalo dipelajari lama dan prakteknya. Kalo belajar tajwid barus mushafahah harus berhadap-hadapan, saling ketemu bahkan langsung ketemu dengan gurunya, dan lagu yang menghiasi bacaan kita menjadi bagus,” jelasnya.

Ia melanjutkan, “Suara agar bagus dengan rajin berlatih setiap hari, minimal dua jam satu hari. Nafasnya harus panjang. Kalau ingin pembawaannya bagus harus latihan nafas yang bisa dilatih dengan renang atau lari.”

Usai pemaparan materi, kegiatan kemudian dilanjutkkan dengan praktik membaca surat Al Muzammil dengan lagu-lagu sekaligus sebagai penutup acara.

Sumber : Humas Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri
Penulis: Ineke Nurmalasari
Editor : Ropingi El Ishaq