Program Studi Jurnalistik Islam IAIN Kediri menggelar Seminar Jurnalistik bertajuk “Masa Depan Jurnalisme di Era Artificial Intellegence”, Kamis, (6/6/2024). Seminar ini menghadirkan dua narasumber di antaranya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri Bambang Iswahyudhi dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Danu Sukendro.
Ketua Panitia Seminar Jurnalistik, Jangki Darosat mengatakan seminar jurnalistik merupakan puncak dari acara Festival Jurnalistik dalam rangka memperingati Dies Natalis Prodi Jurnalistik Islam yang pertama.
“Alhamdulillah acara puncak Seminar Jurnalistik dihadiri sebanyak 120 peserta. Selain acara seminar, juga ada penyerahan hadiah untuk pemenang kompetisi esai nasional yang diikuti sejumlah kampus di Indonesia,” ujarnya.
Narasumber Bambang Iswahyudhi menjelaskan seorang jurnalis dalam bekerja harus mengacu pada fakta dan prinsip kejujuran karena itu yang akan membedakan dengan AI. Selain itu, juga turun langsung ke lapangan mencari dan memverifikasi informasi di masyarakat.
“Masa depan jurnalisme terletak pada kolaborasi, dimana jurnalis dapat memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk menyederhanakan pekerjaan dan memanfaatkan kemampuan pengolahan datanya,” ujarnya.
Sementara Narasumber, Danu Sukendro menambahkan bahwa Jurnalistik banyak berkaitan dengan enam tahapan yaitu mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan. AI, menurutnya, dapat berperan dalam membantu proses produksi berita, namun perlu diverifikasi ulang karena terkadang AI hal-hal yang sebenarnya sangat penting.
“Kecanggihan teknologi seperti AI jangan sampai membuat terlena dalam proses belajar sebagai mahasiswa dan calon jurnalis, akan tetapi kehadiran AI dapat digunakan sebagai sarana meningkatkan kemampuan diri dan berprestasi,” ucapnya.
Sumber : Humas Fak. Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri
Kontributor : Ellyda Retpitasari
Editor : Lukman Hakim