FUDA Newsroom – Asosiasi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (AIAT) se-Indonesia menggelar pertemuan sekaligus konferensi internasional selama empat hari (2-5/9/2024) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri. Tema yang dibahas dan didorong pada pertemuan ini yaitu riset berbasis surah.
Presiden IAIT, Sahiron, mengatakan, riset al-Quran dan tafsir berbasis surah belum mendapatkan perhatian yang signifikan dari para akademisi di Indonesia terutama pada Perguruan Tinggi Agama Islam. Salah satu faktor, sambungnya, adalah terlalu mendominasinya kajian tematik yang mengusung tema tertentu.
“Untuk itu, sekarang kita mulai dorong penelitian berbasis surah untuk melengkapi khazanah riset tentang al-Quran dan Tafsir agar lebih komprehensif, sehingga diharapkan nantinya lebih banyak opsi dan familiar bagi pengkaji al-Quran dan tafsir untuk memilih pendekatan penelitian,” terang Sahiron, saat membuka Pertemuan AIAT se-Indonesia, Selasa, (2/9/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan sejak didirkan pada 2015 lalu, AIAT terus berupaya untuk mengembangkan keilmuan studi al-Quran dan tafsir menjadi satu disiplin ilmu yang mapan. Hal itu dilakukan dengan berbagai kegiatan ilmiah di antaranya konferensi internasional, workshop, kajian-kajian, studium generale dan pertemuan ilmiah lainnya.
“Alhamdulillah saat ini sudah bergabung sebanyak 82 anggota seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua. Bukan hanya ajang pertemuan ilmiah tapi juga untuk saling mengenal dan berkolaborasi antar institusi baik di level mahasiswa maupun dosen,” ujarnya.
Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, menuturkan sebagai PTAI yang salah satu fokusnya mengembangkan keilmuan al-Quran dan tafsir, pihaknya mendukung penuh kegiatan-kegiatan ilmiah termasuk yang diselenggarakan IAIT. IAIN Kediri yang selama ini dikenal sebagai kampus di kota seribu Pesantren, juga terus menggagas agar kajian al-Quran dan tafsir semakin mapan sebagai sebuah disiplin ilmu.
“Bersyukur sekali, di antara bentuk dukungan tersebut adalah penyelenggaraan pendidikan Prodi IAT yang saat ini status akreditasinya unggul dengan berbagai program dan kelas internasional termasuk untuk mahasiswa asing,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Pertemuan AIAT se-Indonesia dan Konferensi Internasional 2024 dihadiri sebanyak 186 peserta dari seluruh Indonesia dan lintas lembaga. Kegiatan ini terlaksana juga bekerjasama dengan Universitas Islam Tribakti (UIT) Kediri.
Adapun narasumber yang terjadwal hadir di antaranya Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A, (Imam Besar Masjid Nasional Istiqlal), Prof. Dr. Yasir bin Ismail Radi (Malaysia), Prof. Nicolai Sinai (Edinburgh University), Prof. Dr. K.H. M. Quraish Shihab, M.A. (Pakar Tafsir Al-Quran), Prof. Dr. Aksin Wijaya, M.Ag (IAIN Ponorogo), Dr. H. Muchlis M. Hanafi, M.A. (PSQ Jakarta), Prof. Dr.phil Sahiron, M.A. (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Prof. Moh. Asror Yusuf, M.Ag (IAIN Kediri), Prof. Jajang A. Rohmana, M.A. (UIN Sunan Gunung Djati), Dr. Syahrullah Iskandar, M.A. (PSQ/UIN Syarif Hidayatullah) dan Ahmad Rafiq, Ph.D. (AIAT se-Indonesia).(red)