
FUDA Newsroom – Sebanyak 40 mahasiswa Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) UIN Syekh Wasil Kediri melakukan kunjungan edukatif ke dua institusi pendidikan agama di Malang, yaitu Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Shantika Dharma Malang dan Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Kertarajasa Batu pada Selasa (27/5/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antarumat beragama melalui dialog, khususnya dalam menggali pemahaman mendalam tentang konsep “Cinta” dalam berbagai agama. Diharapkan, melalui kegiatan ini, mahasiswa Prodi SAA UIN Syekh Wasil Kediri dapat memahami pentingnya membangun hubungan harmonis antarumat beragama dan melatih kemampuan berdialog langsung dengan pemeluk agama lain.
Dalam pemaparannya, Wakil Ketua I STAH Shantika Dharma Malang, Rubi Supriyanto menjelaskan bahwa semua agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan. Dalam ajaran Hindu, kasih cinta terbagi dalam tiga dimensi utama: cinta pada Tuhan, cinta pada sesama manusia, dan cinta pada alam. “Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita petik, hukum karma itu ada. Maka dalam membangun hubungan dengan tiga cinta tadi, kita harus seva atau tanpa pamrih,” terang Rubi.
Senada dengan itu, Dosen Sosiologi Budhis STAB Kertarajasa Batu, Putu Aryatama, menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis dan toleran antarumat beragama, dimulai dari cinta terhadap diri sendiri kemudian mencintai yang lain. Ia mengutip ajaran Buddha, “Jangan melekat pada apa yang dicintai atau yang tidak dicintai. Tidak bertemu dengan mereka yang dicintai dan bertemu dengan mereka yang tidak dicintai, keduanya merupakan penderitaan” (Dhp. 210).
Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Shantika Dharma Malang, I Wayan Sunarya Atmaja, menyambut positif kegiatan ini. Ia menekankan peranannya dalam membentuk karakter mahasiswa yang toleran. Ia juga berharap kunjungan ini dapat memperkuat hubungan kerjasama antar lembaga, khususnya antara STAH dengan Prodi SAA UIN Syekh Wasil Kediri, serta membuka peluang kerjasama di bidang lain yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sementara itu, dosen pendamping dari UIN Syekh Wasil Kediri, M. Thoriqul Huda, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rutinitas untuk memperkenalkan mahasiswa pada proses dialog antarumat beragama, serta belajar langsung tentang harmoni dan toleransi dari agama lain. “Ke depannya, kegiatan ini harus diperkuat dengan melakukan kerjasama yang lebih luas dalam upaya penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tambahnya.
Sumber : Humas Fak. Ushuluddin dan Dakwah UIN Syekh Wasil Kediri
Penulis : Hanif
Editor : Fuat Hasan