Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) siang ini menggelar Sarasehan Dakwah Internasional pada Ahad, tanggal 05 Februari 2023 M / 1444 H di Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan Madura.
Sarasehan Dakwah Internasional ini mengusung tema “Mendigdayakan Dakwah NU Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru”. Lembaga Dakwah PBNU hadir untuk mewarnai dakwah di dunia menuju dakwah digital.
Ketua Lembaga Dakwah (LD) PBNU Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, MH atau yang kita kenal dengan Gus Aab ini juga mengapreasiasi kegiatan Sarasehan Dakwah Internasional yang dilanjutkan penandatangan kerjasama di bidang Dakwah dengan perguruan tinggi Islam Jawa Timur diantaranya ; UIN KHAS Jember, UIN Satu Tulungagung, UIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN Kediri dan IAIN Madura.
Gus Aab dalam sambutannya menyampaikan, menjelang 1 Abab NU, Lembaga Dakwah (LD) PBNU telah melaksanakan beberapa kegiatan pengembangan dan penanaman aqidah Ahlussunnah Waljamaah salah satunya seleksi calon da’i NU dari berbagai daerah di Indonesia. “Hasil seleksi para da’i ini akan segera dikirim ke berbagai negara di dunia, seperti Hongkong, Amerika, negara Eropa dan Asia. Di Indonesia kita juga kirimkan para da’i ke berbagai lembaga terpencil untuk mendigdayakan dakwah NU yang berhaluan Ahlussunnah Waljamaah.” Ujar Gus Aab.
Gus Aab juga menyampaikan tentang paradigma organisasi bahwa Lembaga Dakwah PBNU ini juga terus memberikan kesadaran dan penguatan serta penyeragaman pelaksanaan amalan Ahlussunnah Waljamaah. “Kita juga mempelajari berbagai segmentasi masyarakat yang beragam dan masing-masing membutuhkan metode atau pendekatan dakwah yang berbeda-beda.” Jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kedepan Lembaga Dakwah (LD) PBNU akan melakukan pendekatan yang lebih efektif yang tidak hanya dengan diisi dengan ceramah-ceramah sebagaimana biasanya, tapi juga dengan pendekatan humanis berhaluan Ahlussunnah Waljamaah sehingga mudah diterima dan dipahami oleh segmen masyarakat.
Selanjutnya, kegiatan ini dilanjutkan dengan launching dua buah buku, yaitu buku “Mendigdayakan Dakwah NU Menyambut Abad Kedua” yang ditulis oleh Fira Mubayyinah, dan buku “Overdosis Beragama” yang ditulis oleh Wildani Hefni. (*)