FUDA NEWSROOM – Situbondo, Sabtu (12/10/2024) Rapat kerja Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) IAIN Kediri di Hotel Utama Raya, Situbondo, memasuki hari kedua dengan fokus utama pada pembahasan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi melalui konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Prof. M. Khusna Amal dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember menjadi pembicara utama, memaparkan tentang keuntungan MBKM dan penerapan kurikulum OBE di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). “MBKM dapat mendorong peningkatan keterampilan, memperkuat kualitas lulusan, dan meningkatkan daya saing mahasiswa di dunia kerja,” ungkap Prof. Khusna.
Namun, diskusi berjalan interaktif ketika beberapa dosen mengungkapkan tantangan implementasi MBKM dan OBE, khususnya terkait biaya. “MBKM dan kurikulum OBE terkesan ideal, tetapi memerlukan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk mahasiswa dari kalangan ekonomi bawah,” ujar salah satu dosen. Prof. Khusna menyetujui hal tersebut dan mengakui bahwa tantangan biaya adalah masalah umum di banyak kampus di Indonesia. Ia menegaskan perlunya sosialisasi lebih lanjut untuk menemukan solusi agar kebijakan ini bisa diterapkan dengan lebih baik di seluruh institusi.
Kurikulum OBE dirancang untuk memastikan setiap mahasiswa mencapai kompetensi yang diharapkan, namun perbedaan progres di antara mahasiswa menjadi perhatian. “Jika ada mahasiswa yang tertinggal dalam bidang tertentu, dosen dan institusi wajib memberikan pelatihan tambahan untuk membantu mereka mengejar ketertinggalan,” tambah Prof. Khusna.
Dengan harapan besar, penerapan OBE di FUDA diharapkan dapat mencetak lulusan yang tidak hanya siap memasuki dunia kerja, tetapi juga memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat luas.
Sumber : Humas Fuda IAIN Kediri
Kontributor : Kusuma Dewi
Editor : Fuat Hasan