FUDA Newsroom – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) IAIN Kediri kembali menggelar diskusi bulanan yang kali ini mengangkat topik tentang “Individualisme Global di Indonesia”. Acara yang berlangsung pada hari Senin (04/03/2024), dengan pemateri utama Muhammad Arif, dan bertempat di Mushola Lantai 2 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.
Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah dosen yang tertarik untuk mendalami fenomena individualisme global yang semakin berkembang di tengah masyarakat Indonesia. Sebagai pemateri utama, Muhammad Arif, yang tidak hanya seorang dosen tetapi juga seorang penulis buku, memberikan pandangan mengenai dampak individualisme global terhadap budaya dan nilai-nilai lokal Indonesia. Menurutnya, individualisme global memengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi identitas budaya di era globalisasi ini.
Arif, memberikan tawaran local genesis di tengah globalisme dengan meminjam semboyam Ki Hajar Dewantara yakni ‘Ing Ngarso Sung Tulodo’ yang artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan, ‘Ing Madyo Mbangun Karso’ yang berarti seseorang di tengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat serta ‘Tut Wuri Handayani’ yang bermakna bahwa seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Sebagai pembanding, hadir pula Prima Ayu Rizki Mahanani yang memberikan analisis tambahan mengenai isu tersebut. Prima memberikan perspektif yang beragam dan memperkaya diskusi dengan sudut pandang yang berbeda. Prima menganalisis tentang bagaimana individualisme global memengaruhi struktur sosial dan nilai-nilai tradisional di Indonesia.
Sumber : Humas Fak. Ushuluddin dan Dakwah IAIN kediri
Kontributor : As’ary
Editor : Fuat Sulton