DISKUSI ILMIAH FUDA IAIN KEDIRI: MERUMUSKAN PARADIGMA KEILMUAN UIN SYEKH WASIL KEDIRI

FUDA NEWSROOM – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) IAIN Kediri kembali menggelar diskusi ilmiah dengan tema “Merumuskan Paradigma Keilmuan UIN Syekh Wasil Kediri”. Acara yang digelar pada Senin (24/2/2025), di Musolla lantai 1 gedung FUDA. Pada kegiatan ini menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Direktur Pascasarjana IAIN Kediri Prof. Moh. Asror Yusuf dan Dosen Fuda, Muwaffiqillah. Keduanya merupakan tim Penyusun Naskah Akademik Desain Keilmuan UIN Syekh Wasil Kediri.

Dalam paparannya, Prof. Asror menjelaskan bahwa naskah akademik desain keilmuan UIN Syekh Wasil Kediri merupakan hasil dari proses panjang dan serius. Naskah tersebut mengacu pada Pedoman Implementasi Integrasi Ilmu di PTKAI yang dikeluarkan oleh Diktis tahun 2019, serta desain keilmuan yang dirumuskan oleh beberapa UIN seperti UIN Jogja, UIN Jakarta, dan UIN Surabaya. Gagasan pemikiran tim juga turut mewarnai naskah tersebut.

Salah satu ciri khas desain keilmuan UIN Syekh Wasil Kediri adalah konsep “Cahaya Pengetahuan”. Konsep ini merujuk pada penafsiran Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 35, yang menggabungkan ilmu yang bersumber dari nalar dan intuisi. “Dua karakteristik inilah yang diharapkan akan menyinari perkembangan keilmuan di kampus ini, berbeda dengan tradisi keilmuan di Barat,” tandas Prof. Asror.

Pembicara kedua, Muwaffiqillah, menuturkan bahwa secara substantif, desain keilmuan UIN Syekh Wasil Kediri tidak jauh berbeda dengan UIN lainnya. Namun, ada beberapa aspek yang menjadi pembeda, seperti yang telah dijelaskan oleh Prof. Asror. Menurutnya, yang terpenting adalah mengajak seluruh dosen untuk memahami paradigma integrasi ilmu ini. “Yang lebih tepat bukan sekadar sosialisasi top-down, tetapi menciptakan suasana diskursif agar naskah akademik ini dipahami dan dirasakan urgensinya oleh semua kalangan, terutama dosen-dosen yang selama ini tumbuh dari tradisi pendidikan ‘umum’ dan kurang bersentuhan dengan gagasan-gagasan keislaman,” ujarnya.

Pada sesi tanya jawab, banyak gagasan baru yang muncul. Sebagian peserta mempertanyakan beberapa konsep dalam naskah tersebut, sementara yang lain mengusulkan perlunya penambahan uraian terkait implementasi praktis di tingkat kurikulum. Turut hadir wakil rektor III IAIN Kediri, M. Dimyati Huda, menegaskan bahwa diskusi ini menjadi bukti kesiapan IAIN Kediri untuk bertransformasi menjadi UIN. “Diskusi yang berlangsung hari ini menunjukkan bahwa kita bisa menyiasati situasi sulit dengan tetap kreatif dan menjaga kekompakan,” tambah Dekan FUDA, A. Halil Thahir.

Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 30 peserta ini berlangsung selama kurang lebih dua jam dan berakhir dengan harapan bahwa paradigma keilmuan yang dirumuskan dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan, terutama oleh para dosen sebagai ujung tombak pelaksanaannya.

 

Sumber : Humas Fak. Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri

Kontributor : Zuhri Humaidi

Editor : Fuat Hasan